■ PR 3 mengatakan, mahasiswa bukannya kurang minat pada penelitian, hanya kurang antusias.
Minat sama antusias bedanya apa, Pak?
■ Banyak mahasiswa yang belum tahu apa itu BLU.
Udah pada ketularan virus EGP (Emang Gue Pikirin)-nya Maia Estianty, kali!
■ Ekstensi hilang, digantikan Reguler Siang.
Bayarnya tetap sama mahal.
skip to main |
skip to sidebar
memadukan masyarakat-kampus
- Tentang Kami
- Berawal 26 tahun silam, Koran Kampus MANUNGGAL terbentuk. Sebelumnya, sekitar tahun 1978 Universitas Diponegoro Semarang (Undip) memiliki Koran Kampus Suara Undip (sekarang terbit sebagai majalah Humas Undip). Namun, keberadaannya tidak bertahan lama. Pada awalnya, konsep Manunggal adalah koran kampus sehingga pengelolaannya pun melibatkan seluruh civitas akademika Undip. Bulan Agustus 1981 Tabloid Manunggal perdana lahir, terbit dan beredar di Undip. Manunggal menjadi Lembaga Pers Mahasiswa tahun 1998 guna menempatkan mahasiswa sebagai bagian dalam reportase, dan bertahan hingga saat ini, dengan kepengelolaan sepenuhnya dipegang mahasiswa. Nama besar Manunggal tak lepas dari beberapa tokoh Undip yang mempelopori Lembaga Pers Mahasiswa tertua di Undip ini. Adalah Dwi Surono, staf Humas Undip kala itu, dan Bambang Siswanto, aktifis Fakultas Sospol (sekarang FISIP), berdialektika guna menciptakan koran kampus pada tahun 1980. Ternyata kedua perintis tersebut mendapat dukungan dari Bambang Sadono SY. yang pada waktu itu merupakan wartawan kota Suara Merdeka.
Sajian Berita
- April 2008 (19)
- Maret 2008 (1)
- Desember 2007 (6)
Rekanan
|
|
Design by: FinalSense
Tidak ada komentar:
Posting Komentar