Anda Berminat Memasang Iklan di Produk Kami?
Jangan Ragu-ragu, Hubungi:

Kantor Redaksi, Iklan dan Sirkulasi

Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Joglo Undip
Jl. Imam Bardjo SH No.2 Semarang 50241
Telp. (024)8446003
e-mail: lpmmanunggal@plasa.com
http://www.lpmmanunggal.com

04 Desember 2007

Sorotan


Kurang Sosialisasi, BKM Minim Peminat

Ruangan itu tampak sepi. Tidak ada aktivitas berarti di sana. Di atas pintu masuk ruangan itu, terpampang plang nama bertuliskan BKM FISIP.

BEGITULAH keadaan sehari-hari Badan Konsultasi Mahasiswa atau BKM di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro. BKM FISIP nyaris tak dikunjungi mahasiswa.Sungguh ironis, padahal BKM merupakan lem­baga konsultasi yang bertugas membantu perma­salahan yang dihadapi mahasiswa selama studi.
Beberapa mahasiswa yang ditemui Joglo Pos pun terkesan awam dengan keberadaan BKM. Presiden BEM FISIP Feby Grace Adriany bahkan mengaku tidak tahu kepanjangan dan letak BKM FISIP. “Mungkin karena jarang diekspos dan tidak kelihatan fungsinya. Kalau kelihatan berfungsi, pasti aware di benak mahasiswa,” ungkap maha­siswa Ilmu Komunikasi 2005 ini.
Keberadaan BKM yang asing di mata maha­siswa juga terjadi Fakultas Teknik. “Saya tidak tahu BKM itu apa dan tugasnya apa,” ujar Anggi, mahasiswa Teknik Arsitektur 2005.
Ketua BKM FISIP Maryam Musawa men­erangkan, kurang dikenalnya BKM oleh maha­siswa terjadi karena minimnya sosialisasi. Sosial­isasi sekarang hanya dilakukan dalam perkuliahan semata. “Itu yang saya sayangkan, sosialisasi BKM dulu dilakukan pada saat ospek. Sedangkan sekarang ospek sudah tidak ada, jadi sosialisasi secara resmi sudah hilang,” ujar dia.
Namun, Boy Fian Afriyanto, mahasiswa Ilmu Pemerintahan 2005 mengaku, selama 5 semester kuliah di Undip, dirinya belum pernah menyaksi­kan BKM FISIP melakukan sosialisasi di perku­liahan. “Saya justru tahu BKM dari teman-teman. Tapi (saya) tidak tahu siapa konsultannya, entah dosen atau orang khusus,” tutur Boy. Dia ber­pendapat, perlu ada penyebaran kuesioner tentang keberadaan BKM.
Soal BKM yang sepi peminat dibantah Maryam. Menurut dosen Administrasi Bisnis ini, cukup ban­yak mahasiswa yang datang ke BKM untuk berkonsultasi. “Mer­eka biasanya datang karena IP (indeks prestasi, red) turun atau masalah-masalah lain yang sedang diha­dapi. Tadi saja sebelum Mas (reporter Joglo Pos, red) datang, ada mahasiswi saya yang sms mau konsultasi,” terang Maryam.
Mahasiswa, kata dia, tidak perlu kesulitan untuk berkunjung atau berkonsultasi ke BKM FI­SIP. “Mahasiswa dapat langsung telepon kepada konselor yang diinginkan dan membuat jadwal dengan para konselor tersebut,” ujarnya.
Sementara itu Pembantu Dekan III Fakultas Teknik Syafrudin mengungkapkan, secara eksplisit BKM tidak ada dalam institusi fakultas­nya. Tugas dan fungsi BKM secara implisit dilak­sanakan melekat bersama kewenangan dan tugas dekanat atau fakultas melalui PD III FT.
Akan tetapi, fungsi ini menurut Syafrudin tidak sepenuhnya dilakukan PD III mengingat begitu luasnya FT. FT memiliki banyak jurusan dan mahasiswa. “Oleh karena itu, kewenangan ini dilimpahkan kepada jurusan masing-masing. Dalam hal ini diserahkan kepada koordinator bi­dang kemahasiswaan untuk menampung keluhan atau konsultasi dari mahasiswa dari masing-mas­ing jurusan,” ucap dia.
Diselesaikan Bertingkat
Syafrudin mengatakan, sejauh ini permasala­han yang menyangkut mahasiswa berusaha dise­lesaikan secara bertingkat. Masalah mahasiswa sebisa mungkin diselesaikan di tingkat jurusan. Jika tidak bisa, maka baru dilimpahkan ke fakultas. PD III selanjutnya memilah dan meneruskan ma­salah tersebut ke pejabat yang berwenang menan­gani. “Seperti masalah keuangan kepada PD II, masalah akademik ke PD III, dan seterusnya,” kata Syafrudin.
Pembantu Rek­tor III Undip Sukinta menuding mahasiswa tidak mau memanfaat­kan BKM. “Seharusnya mereka (mahasiswa, red) mau memanfaatkan fasilitas konsultasi di BKM,” imbau dia.
Hal ini menurut Sukinta juga diperparah oleh belum dijalankannya publikasi oleh semua fakultas. “Kami sudah memberi wewenang kepada masing-masing fakultas untuk mengurusinya. Tidak ada plang tulisan BKM di depan ruangan juga menyebab­kan banyak mahasiswa yang tidak mengetahuinya,” tambahnya. Dia berujar, jika tidak dibenahi, BKM akan mengalami nasib yang sama dengan poliklinik yang tidak dimanfaatkan mahasiswa.
BKM berfungsi untuk membantu maha­siswa dalam menyelesaikan masalah akademis atau pribadi. Bila dijalankan fungsinya secara maksimal, BKM dapat menjadi tempat menam­pung keluhan dan permasalahan mahasiswa sehingga fakultas tahu keadaan mahasiswanya. (Bambang Rakhmanto, Mg1.4.8/ Manunggal)

Tidak ada komentar: