Anda Berminat Memasang Iklan di Produk Kami?
Jangan Ragu-ragu, Hubungi:

Kantor Redaksi, Iklan dan Sirkulasi

Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Joglo Undip
Jl. Imam Bardjo SH No.2 Semarang 50241
Telp. (024)8446003
e-mail: lpmmanunggal@plasa.com
http://www.lpmmanunggal.com

07 April 2008

Break

Pilgub Perwujudan Demokrasi Sehat

Di tengah maraknya kampanye Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah yang akan diselenggarakan Juni 2008 mendatang, BEM Fakultas Hukum Undip menggelar “Dialog Calon Gubernur Jateng”, Sabtu (08/3). Acara yang bertempat di Hotel Pandanaran ini mengundang para calon gubernur (cagub) untuk berdiskusi aktif dengan kalangan mahasiswa dan pelajar.
Tema yang diusung, “Membangun Demokrasi Jateng dengan Semangat Nasionalisme”, diharapkan dapat menjadi dasar pendidikan politik bagi kalangan akademisi, sehingga dapat menyaring dan mensinergikan politik praktis dalam kehidupan kampus.
“Indonesia adalah negeri seribu pemilu. Hampir setiap hari, di negeri kita ini terselenggara pemilu, mulai dari tingkat terendah sampai tertinggi,” tutur Dekan FH Undip, Arief Hidayat, dalam sambutan pembukaannya. Hal itu berarti, negara kita adalah negara demokrasi yang besar, hanya demokrasi itu sendiri yang sering disalahgunakan untuk kepentingan kekuasaan.
Pada intinya, konteks demokrasi adalah memberikan kesejahteraan kepada rakyat melalui jalur politik, sehingga kelak siapapun yang terpilih tidak masalah, asal rakyat dapat mengenyam kemakmuran. “Untuk Pilgub Jateng diperlukan anggaran Rp 600 milyar. Ini adalah praktek demokrasi yang harus dibayar mahal, karena itu diharapkan rakyat dapat berpartisipasi menggunakan hak pilihnya,” ujar Tamzil, salah satu calon gubernur Jateng.
Kendati bisa dibilang sukses, sirat kekecewaan tampak dari sebagian peserta. Wajar, karena dari enam calon gubernur yang dijanjikan, yang datang hanya HM Tamzil dan Nur Rahmat, perwakilan dari Bambang Sadono.
Bahkan dalam sesi pertanyaan terakhir, acara hanya merupakan “monolog” dari Tamzil, karena Nur Rahmat meninggalkan dialog demi mengikuti acara lain. Selain itu, acara yang molor selama hampir dua jam perlu menjadi perhatian tersendiri bagi panitia kegiatan. (Ridha/ Manunggal)

Tidak ada komentar: